Sabtu, 07 Februari 2009

hadist maudhu'

HADITS MAUDHU
Oleh : Apriyanto
 Muqoddimah
Salah satu di antara saderetan musibah atau fitnah besar yang pernah menimpa umat islam sejak abad pertama hijrah adalah tersebarnya hadits-haditsdhoif dan maudhu di kalangan ummat.hal itu juga menimpa para ulama kecuali saderetan pakar hadits dan kritikusyang di kehendaki Allah swt,seerti imam Ahmad,Bukhori,Ibn Muin,Abi Hatim ar-Razi.Tersebarnya hadits-hadits semacam itu di seluruh wilayah islam telah meninggalkan dampak negtif yang luar biasa .Di antaranya adalah trjadinya perusakan segi aqidah terhadap hal-hal gaib ,segi syariat dan sebagainya.

 Pembahasan

Pengertian Hadits Maudlu’
Maudhu’ menurut bahasa adalah sesuatu yang di letakan. Sedangkan menurut istilah : ’’sesuatu yang di ciptakan dan di buat- buat lalu di nisbatkan kepada Rasulullah saw secara dusta.’’
“ Hadits yang di cipta serta di buat oleh seseorang (pendusta),yang ciptaan itu di bangsakan kepada Rasulullah saw.secara palsu dan dusta,baik hal itu di sengaja, maupun tidak.”*
Hadits ini adalah hadist yang paling buruk dan jelek di antara hadits-hadits dhaif lainnya.Sebagian ulama membagi hadits menjadi empat bagian: Shahih,Hasan,Dhaif,dan Maudhu’’.Maka maudhu’ menjadi bagian tersendiri.
Ciri-ciri hadits maudlu’
Sebagaimana para ulama menciptakan kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan untuk mengetahui shahih,hasan,atau dhaifnya suatu hadits,mereka juga menentukan cirri-ciri untuk untuk mengetahui ke-maudlu’-an suatu hadits.Mereka menentukan cirri-ciri yang terdapat pada sanad dan cirri-ciri yang terdapat pada matan hadits.

a. Ciri –ciri yang terdapat pada sanad

Ciri-ciri yang terdapat pada sanad,ialah:
1.Pengakuan dari si pembuat sendiri,seperti pengakuan seoarang guru Tashawuf,ketika di Tanya oleh Ibnu Isma’il tentang keutamaan ayat-ayat Al-Qur’an,serentak menjawab:
“Tidak seorangpun yang meriwayatkan hadits kepadaku,akan tetapi serentak kami manusi-manusia sama membenci Al-Qur’an,kami ciptakan untuk mereka hadits ini(tentang keutamaan ayat-ayat Al-Qur’an),agar mereka menaruh untuk mencintai Al-Qur’an.”
Pengakuan seorang rawi,menurut Ibnu Daqiqi’,belum dapat di pastikan kemaudluan suwatu hadits.
b. Ciri-ciri yang terdapat pada matan
Ciri-ciri yang terdapat pada matan itu,dapat di tinjau dari segi makna dan dari segi lafadhnya.
Dari segi maknanya,maka makna hadiits itu bertentangan dengan: Al-Qur’an,dengan hadits mutawatir,dengan ijma’ dan dengan logika yang sehat.Contoh hadits maudlu yang maknanya bertentangan dengan A-Qur’an,ialah”Anak zina itu tidak dapat masuk syurga sampai tujuh keturunan.’’Makna hadits ini bertentangan dengan kandungan surat Al-An’am 164:
“Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”
Kandungan ayat tersebut menjelaskan bahwa dasar seseoarang tidak dapat di bebankan kepada oran lain,sampai seorang anak sekalipun tidak dapat di bebani dosa orang tuanya.
Contoh hadits maudlu yang bertentangan dengan Sunnah Mutawatiroh ialah hadits yang memuji orang orang yang memakai nama Muhammad atau Ahmad:“Bahwa setiap orang dinamakan dengan Muhammad,ahmad dan semisalnya ini,tidak akan dimasukkan ke neraka.”Hadits tersebut adalah bertentangan dengan sunnah-sunnah Rasulullah saw.yang menerangkan bahwa neraka itu tidak dapat ditebus dengan nama-nama tersebutakan tetapi keselamatan dari mereka itu karena keimanan dan amal saleh.Contoh hadits maudlu yang bertentangan dengan Ijma’,ialah hadits-hadits yang di kemukakan oleh golongan syi-ah tentang wasiat Rasulullah saw kepada Ali r.a untuk menjadi kholifah,yang menurut mereka bahwa sahabat bersepakat untuk membekukan waiat tersebut.
“Bahwa Rasulullah saw memegang tangan Ali dihadapan para sahabat seluruhnya,yang baru kembali dari haji wada’.Kemudian Rasulullah saw membangkitkan Ali r.a,sehingga para sahabat mengetahui semuanya.lalu beliau bersabda:Ini adalah wasiatku (orang yang saya beri wasiat)dan saudaraku,serta kholifah setelah saya nanti.oleh karena itu dengarlah dan taatilah ia.Hadits tersebut adalah maudlu’,karena bertentangan dengan Ijma’ seluruh umat,bahwa Rasulullah. Tidak menetapkan (menunjuk)seorang pengganti sesudah beliau meninggal dunia).Dari segi lafadhnya.Yaitu bila susunan kalimatnya tidak baik dan tidak fasih.

 Sebab-sebab Adanya Hadits Maudlu’
Hal-hal yang menyebabkan orang mengada-ngadakan atau timbulnya Hadits Maudlu’ itu, di antaranya:
1. Karena hendak menyesatkan manusia dari jalan yang urus.
2. Karena hendak mengacu Agama.
3. Karena hendak digunakan untuk mencari penghidupan.
4. Karena hendak menakut-nakutkan orang mengerjaan sesuatu perbuatan jahat.
5. Karena ada golongan yang berpendirian boleh mengada-ngadakan sanad bagi ucapan yang baik-baik.
 Contoh-contoh Hadits Maudlu’
1. Apabila rapat percintaan (antar seorang dengan yang lain),maka gugurlah syarat-syarat adab.Keterangan:
a. Perkataan ini,orang katakan hadits Nabi saw,padahal sebenarnya adalah ucapan seorang yang bernama Junaid.
2. Barang siapa mengucap:”La ilaaha illallah”, maka Allah akan menjadikan dari kalimat itu,seekor burung yang mempunyai 70.000 lidah; bagi tiap lidah 70.000 bahasa. Keterangan:
a. Hadits ini bukan sabda Nabi saw,;boleh jadi pemalsuan kaum Zindiq tetapi dikatakan orang sabda Nabi.Jadi dinamakn Maudlu’.
 Nama-nama pemalsu Hadits Maudlu’
1. Ahmad bin Abdillah al-Juwaibari
2. Abbas Dlahhak
3. Ali bin Urwah ad-Dimisyqi
4. Abu Dawud an-Nakh’i
5. Almughirah bin syu’bah al-kufi
6. Al-waqidi
7. Ghiats bin Ibrahim
8. Hammad bin Amr
9. Ibnu Jah-dlam
10. Ishaq bin Najih
11. Ibrahim bin Muhammad bin abi yahya
12. Maisarah bin Abdi Rabbih al-farisi
13. Muhammad bin sa-ib al-kalbi
14. Muhammad bin sa-id
15. Ma’mun bin ahmad al-harawi
16. Muhammad bin ukasyah
17. Muhammad bin Qasim
18. Muhammad bin ziad al-lasykuri
19. Muqatil bin sulaiman al-bulkhi
20. Muhammad bin tamim al-fari-yabi
21. Umar bin rasyid al-madani
22. Umar bin shabih al-khurasani
23. Umar bin za-id
24. Wahb bin wahb al-qadli abul-bukhtari
25. Za-id bin rifa’ al-hasyimi

 REFERENSI
1.Abd Qadir bin Hasan-ILMU MUSHTHALAH HADITS
2.Syaikh Manna’ Al-Qaththan-PENGANTER STUDI ILMU HADITS
3.Drs.Fathur Rahman-IKHTISHAR MUSHTHALAHU’LHADITS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar