biqolam: Apriyanyo
Muqoddimah
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita, barang siapa yang Allah tunjukana akan kebenaran (hidayah), maka tidak ada yang dapat menyesatkanya, dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah.
Diantara penyebab mudahnya kaum Khazraj menerima da`wah Rosulullah adalah:
1. Perebutan Kekuasaan Dan Kedaulatan
Waktu itu dua kabilah Aus dan Khajrat adalah penyembah berhala di Yatsrib. Mereka saling bertetangga denga orang-orang Yahudi. Sering pula terjadi kebencian antara mereka itu dan dari kebencian ini sampai timbul peperangan. Orang Yahidi itu bersiasat bahwa pertempuran yang dilawan ddengan pertempuran hanya akan menghabiskan mereka sama sekali. Apalagi kalau sampai mererka bergabung ddengan orang-orang Arab, yang seagama dengan ahlu kitab. Maka dalam siasat mereka, mereka menempuh suatu cara yaitu dengan menggunakan siasat memecah belah. Mereka menyebarkan profokasi permusuhan dan kebencian di kalangan mereka, supaya masing-masing pihak selalu bersiap-siap akan saling bertempur
Maka kedua suku Aus dan Khazraj yang telah lama dikenal dalam sejarah sebagai suku yang terus-menerus berperang saudara. Dangan korban yang cukup banyak, lebih-lebih pada perang Bu’aats. Di dalam peperangan tersebut kebanyakan pembesar-pembesar mererka mati terbunuh kecuali Abdullah bin Ubai bin salul dari Khajrat dan Abu ‘Amir al Rahib’dari Aus. ‘Aisyah berkata: “ Hari perangan Bu`aat adalah hari karunia dari Allah kepada Rosul-Nya. Dan faktor penyebab berhasilnya da`wah dan tersebarnya islam di Madinah”. Karena mereka yang dijangkakan memberi penentangan kepada agama baru telah mati dalam peranga tersebut.
Sejak itu orang-orang Yahudi dapat mengembalikan kedudukannya di Yatsrib. Hal ini yang sekarang terpikir oleh mereka, dan mereka sudah mempertimbangkan pula akan mengangkat seorang raja atas mereka itu. Untuk itu mereka memilih Abdullah bin Muhammad dari pihak Khazraj yang sudah kalah, mengingat kedudukan dan pandangannya yang baik. Akan tetapi karena perkembangan situasi yang begitu pesat, keinginan mereka itu tidak sampai terlaksana. Karena ada beberapa orang dari Khazraj pergi ke Mekah pada musim ziarah.
Diantara mereka yang berziarah adalah:
1. As`ad bin Zurara
2. Auf bin Al-Harits bin Rifaah bin Afra
3. Rofi` bin malik bin Al-Ajnal
4. Quthbah bin Amir bin Hadidah
5. Uqbah bin Amir bin Naby
6. Jabir bin Abdullah bin Ri`ab
Setelah mereka di ajak madsuk islam, dan memenuhi ajakan beliau. Mereka berkata, ” Kami tidak akan membiyarkan kaum kami dan kaum yang lainnya terus bermusuhan dan berbuat jahat. Semoga Allah menyatukan mereka dengan engkau. Kami akan menawarkan agama yang kami peluk ini. Jika Allah menyatukan mereka maka tidak ada orang yang lebih mulya selain dari pada engkau.”
2. Pengaruh Rohani
Sebab orang Yatsrib tidak tertarik terhadap agama orang-orang Yahudi: pertama karena selalu ada perang antara kaum Nasrani dan Yahudi, jika mengikutinya maka akan menjamin lancarnya perdagangan mereka. Kedua, orang-orang Yahudi beranggapan, bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan, dan tidak mau ada bangsa lain memegang kedudukan ini. Dan mereka memang tidak pernah mengajak orang lain menganut agamanya.
Karena keadaan mereka yang tidak mendapatkan pentunjuk. Dan juga karena sering mendengar berita akan munculnya seorang nabi dari orang-orang Yahudi yang tingal di madinah. Kaum Yahudi Madinah sering berkata kepada angsa Arab bahwa akan lahir seorang nabi akhir jaman dan nabi itu akan bersama kami untuk memerangi penyembah berhala, seperti kaum Adm dan Iram. Ini terbukti ketika mereka berbicara kepada Nabi dengan mengatakan, “ Demi Allah, ketahuilah bahwa dia adalah nabi yang dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepadamu jangan sampai mereka mendahului kamu.”
3. Fitroh Dan Dan Tabiat Mereka Yang Lunak
Sebenarnya fitroh penduduk madinah itu lebih halus dari penduduk kota makkah. Hal ini di sebabbkan karena mereka adalah keturunan orang yaman yang disebut oleh nabi sebagai bangsa yang berhati lunak.
BAIATUL AQOBAH PERTAMA DAN KEDUA DAN IMPLIKASINYABAGI PENYIAPAN DARUL HIJRAH, BUKTI JANJI ALLAH BAGI YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH DI JALAN-NYA
Pada tahun 11 dari nubuwah ada 6 penduduk Yatsrib yang telah masuk islam,mereka berjanji untuk menyebarkan islam di tengah kaumnya,sebagai hasilnya pada tahun 12 dari nubuwah ada 12 orang yang datang ke Makkah. Lima dari mereka adalah enam orang yang pernah bergabung sebelumnya,yang tidak ikut pada kesempatan kali ini adalah Jabir bin Abdullah bin Ri’ab. Mereka itu adalah:
1. As’ad bin Zurara, dari bani An-Najjar
2. Auf bin Al-harisah bin rifaah bin afroh
3. Rofi’ bin malik bin al-ajnal
4. Quybah bin amir bin hadidah
5. Uqbah bin amir bin naby
6. Muasd bin al harits bin afra’
7. Dzakwan bin abdul qois
8. Ubadahbin ash shomit
9. Yazid bin tsa’labah
10. Al abbas bin ubadah bin nadhlah
11. Abul haitsam bin at-taihan
12. Uwaim bin sa’idah
Mereka bertemu nabi di Aqobah,Mina. Lalu Rosulullah nengajak mereka ke tempat yang lebih sunyi yaitu dilembah Aqobah. Maka disinilah Rosulullah membaiat mereka. Adapun isi baiat itu diantaranya:
Untuk tidak menyeekutukan sesuatupun kepada Allah.
Untuk tidak mencuri.
Untuk tidak berzina.
Untuk tidak membunuh anak sendiri.
Untuk tidak berbuat dusta
Untuk tidak mendurhakaiku dalam urusan yang baik.
Sebagai penutup Rosulullah bersabda,”Maka hendaklah kamu sekalian menetapi janji ini. Jika kamu menetapinya kelak kamu akan mendapatkan balasannya di sisi Allah, jika menyalahinya, maka perkaranyanya adalah terserah Allah.
DUTA ISLAM DI MADINAH
Tidak lama setelah kepulangan mereka ke Madinah,Rosulullah kedatangan 2 orang utusan dari Al-Aus dan Al-Khozrot yaitu Muad bin ‘Afrod dan Rofi’ bin Malik. Mereka mengabarkan tentang:
1. Banyaknya orang yang telah masuk islam.
2. Perselisihan di antara orang-orang islam sendiri dalam hal imam sembahyang jamaah.Bagi golongan Aus dan Khojrot. Golongan Aus tidak suka djika diimami orang dari khojrot dan sebaliknya.
Kepedulian Rosulullah terhadap merek yaitu dengan mengirim bersama mereka Mus’ab bin umair Al-Abdari dan Abdullah Ummi Maktum . Mereka diutus Rosulullah untuk mengajarkan syari`at islam dan menyebarkan islam diantara penduduk yang masih musyrik dan menjadi imam sholat, karena Al-Aus tidak mahu diimami orang-orang dari khojrot dan sebaliknya.
KEBERHASILAN YANG SANGAT MEMUASKAN
Diantara keberhasilan da’wahnya yaitu dengan masuk islamnya Usaid bin Hudhair danSa’ad bin Muadz pemimpin bani Al-Asyhal, maka masuk pulalah seluruh kaumnya. Namun masih ada yang belum masuk islam yaitu perkampungan bani Umaiyyah bin Zaid, Khathamah, Wail dan Waif. Disebabkan karena di kalangam mereka terdapat Abu Qois bin Al-Aslat. Ia seorang penyair dan pemimpin. Mereka mendengar semua perkataan dan patuh kepedanya.
Setiap hari sabtu orang Yahudi mengadakan keramaian di tempat tertentu,dengan maksud menyiarkan syi`ar agamanya,untuk menyaingi perkembangan islam yang pesat. Berita ini didengar Nabi maka Nabi mengirim perintah kepada Mus’ab bin Umair untuk mengumpulkan semua orang islam madinah disiang hari setiap hari Jum’at,supaya diadakan ibadah sholat dua roka’at. Maka Mus’ab mengerjakan perintah tersebut dan mengambil tempat berkumpul di Hazmun-Nabit.
BAIATUL AQOBAH KE DUA
Pada musim haji ke 12 dari nubuwah lebih dari 70 orang muslim Yatsrib datang untuk melaksanakan manasik haji. Mereka datang bersama rombongan haji dari kaumnya yang masih musyrik. Mereka sudah berjanji untuk bertemu dengan Rosulullah di bukit Aqobah. Dan bersama mereka ada Abdullah bin Amr bin Harun Al Jabi yang masih musyrik,ia sebagai pemimpin dan orang terhormat diantara mereka. Mereka menawarkan islam kepadanya. Iapun masuk islam dan ikut hadir di Al-Aqobah. Diantara mereka ada dua orang wanita yaitu Nasibah binti Ka’ab Ummu Imaroh dari bani Mazin bin An-najjar dan As’ma binti Amr bin Adi bin Nabi dari bani Salimah atau Ummu Mani.
PERTEMUAN ROSULULLAH DENGAN PARA PESERTA BAIAT AL-AQOBAH
Setelah semua dirasa cukup, maka dialokpun dimulai untuk mengesahkan jalinan agama dan militer. Al-Abbas bin Abduk Mutholib berkata,”Wahai oramg-orang khazjrat,sesungguhnya dia adalah orang yang terhormat diantara kami dan dilindungi kaumnya. Jika kalian berpikir untuk melantarkan dirinya setelah bersama kalian, maka lebih baik biarkan dia sejak saat ini.” Ka’b menuturkan sesudah mendengar apa yang sampaikan Abass. Lalu dia berkata kepada beliau , ‘Wahai Rosulullah, putuskanlah apa yang engkau sukai bagi diri dan Rabb engkau.” Jawaban ini menunjukan semangat, hasrat yang menggelora, keberanian , iman ketlkusan dalam mengemban tanggung jawab ini serta menanggung apapun akibatnya di kemudian hari.
ISI BAI’AT
Imam Ahmad meriwayatkan masalah dari Jabir, dia berkata, “Kami berkata, ‘Wahai Rosulullah untuk apa kami berbai’at kepada engkau?” Inilah klausul baiat yang disampaikan Rosulullah:
1. Untuk mendengar dan taat tatkala bersemangat dan malas
2. Untuk menafkahkan harta tatkala sulit dan mudah
3. Untuk menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar
4. Untuk tegak berdiri dan tidak risau dengan celaan orang yang suka mencela karena Allah
5. Hendaklah menolongku,melindungiku sebagaimana melindungi diri, istri dan anak-anak kalian, dan bagi kalian adalah surga.
Abu-Haitsam bin At-Taihan menyela perkataan Al-Barra’ berkata, “Wahai Rosulullah,sesunggguhnya antara kami dan orang-orang Yahudi ada hubungan persahabatan. Jika kami memutuskan hubungan ini dengan mereka,apakah jika Allah memenangkan Engkau, lalu engkau pergi meninggalkan kami?” Beliau tersenyum,lalu bersabda, “Darah dengan darah,kebinasaan dengan kebinasaan. Aku adalah bagian dari kalian dan kalian adalah bagian dariku. Aku memerangi siapapun yang memerangi kalian dan aku berdamai dengan siapapun yang berdamai dengan kalian.”
DUA BELAS PEMUKA KAUM
Setelah proses baiat usai Rosulullah memerintahkan kepada mereka untuk menunjuk 12 orang dari mereka. Sembilan dari Khozroj dan tiga dari Aus. Mereka adalah:
1. As’ad bin Zurarah bin Ads
2. Sa’d bin Ar-Rabi’ bin Amr
3. Abdullah bin Rawahah bin Tsa’labah
4. Rofi’ bin Malik bin Al-Ajnal
5. Al-barra’ bin Mar’rur bin Shahr
6. Abdullah bin Amr bin Haram
7. Ubadah bin Ash-shomit bin Qois
8. Sa’ad bin ubadah bin dulaim
9. Al-mundzir bin Amr bin Khunais
10. Usaid bin Hudhair bin Sammak
11. Sa’ad bin Khaitsman bin Al-Harits
12. Rifa’ah bin Abdul-mundzir bin Suba
Kemudian bersabda kepada mereka: “Kamu adalah penjamin dan pemerhati kepada kaum sebagaimana jaminan golongan Khawariyyun yang diberikan kepada nabi Isa as. dan Aku adalah penjamin kepada kaumku.”
`IBRAH
Dari cara permulan islamnya kaum Anshar, Nampak bahwa Allah telah mempersiapkan kehidupan dan lingkungan kota Madinah untuk menerima da`wah islam. Dengan beberapa sifat yang Allah berikan kepada penduduk Yatsrib. Rosulullah adalah pengembam da`wah kepada Allah. Dan beliau tidak meninggalkan mad`u begitu saja terbukti dengan mengutus Mus`ba bin Umair untuk mengajarkan islam kepada penduduk madinah yang baru masuk islam.
REFERENSI
1. Sa`Id Muhammad, Al-buthy Ramdani. Sirah Nabawiyah,Jakarta: Robani Prers 1999, Cet. 3
2. Husain Haikal, Muhammad. Sejarah Hidup Muhammad saw. Jakarta: Pustaka Nasional Pte Ltd 1998, Cet 3
3. Abdul Malik, Al-Muafiri Bin Hisam l Muhammad Abu, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisam, Jakarta: Darul Fallah 2004, Cet 4
4. Al-Mubarakfuri Shafiyurrah Syaikh, Sirah Nabawiyah, Jakarta 2007 Cet 25
5. Ali An-Nadwy Al-Hasany, Abdl Hasan, Riwayat Hidup Rasulullah, Surabaya: Pt Bina Ilmu 1983 Cet 1
6. Al-Hudlori, Muhammad. Nurul Yakin, Kuala Lumpur: Pustaka Salam, 1998, Cet 2
7. Kholil Munawar, kelengkapan Tarikh, Jakarta: Bukan Bintang 1957, Cet 3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar